Bobok Bumbung Tradisi Menabung, Desa Pesanggrahan Untuk Membayar PBB

    Bobok Bumbung Tradisi Menabung, Desa Pesanggrahan Untuk Membayar PBB
    Wakil Bupati Syamsul Aulia Rahman bersama Kepala Desa Pesanggrahan Kroya Darjo membokar bambu dalam Gelar Tradisi Bobok Bumbung di Balai Desa Pesanggrahan. Senin ( 31/01/2022).

    Cilacap – Setelah absen satu tahun pada 2021, Desa Pesanggrahan kembali menggelar Tradisi  Bobok Bumbung yang Ke-7 guna melunasi PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) di Balai Desa Pesanggrahan, Senin (31/1/2022).

    Tradisi Bobok Bumbung merupakan tradisi kebudayaan berupa menabung di bumbung (bambu). Warga Desa Pesanggrahan menabung selama satu tahun di dalam bumbung, kemudian bumbung akan dibobok (dibongkar) bersama saat Gelar Budaya Tradisi Bobok Bumbung. Hasil tabungan tersebut digunakan untuk melunasi PBB warga Desa Pesanggarahan.

    “Ini gelaran Ke-7, tahun 2021 tidak bisa digelar karena pandemi. Tahun ini bisa digelar kembali meski dalam kondisi yang terbatas. Biasanya acara ini digelar 3-4 hari, tahun ini Bobok Bumbung hanya digelar dalam satu hari, ” ungkap Kepala Desa Pesanggrahan Sarjo dalam sambutannya.

    Sarjo melanjutkan, PBB Desa Pesanggrahan naik 20%, “tahun lalu sekitar 70juta, tahun ini mencapai Rp 85.352.002, ” tambah Kepala Desa yang memimpin wilayah seluas 153 hektar dan 4.317 penduduk.

    Apresiasi setinggi-tingginya atas pelestarian budaya asli yang dilakukan Desa Pesanggrahan disampaikan oleh Wakil Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman dalam kesempatan ini.

    “Ini adalah contoh melakukan perkara yang baik dengan tetap melestarikan budaya sekaligus untuk membantu pemerintah melunasi PBB. Selamat saya ucapkan kepada Desa Pesanggrahan yang bisa melaksanakan Gelar Budaya Tradisi Bobok Bumbung hari ini, ” ucapnya.

    Wakil Bupati juga mengaku salut terhadap kecepatan Desa Pesanggrahan yang selalu cepat dalam melunasi PBB, “biasanya di desa lain, saat SPT dibagikan, mereka pusing, tapi disini malah sudah punya uang untuk membayar. Sebuah tradisi kebudayaan yang bagus dan harus diturunkan kepada anak cucu, ” terangnya.

    Sementara Puteri Indonesia Jawa Tengah 2022 Catherine Widya Stumer yang hadir juga dalam Bobok Bumbung mengatakan bangga menjadi salah satu keturunan dari kota yang masih sangat menjunjung tinggi kebudayaan.

    “Mama saya sendiri adalah orang Kroya, bude saya juga pernah menjadi kepala sekolah di SD Pesanggrahan 1. Karena itu, saya sangat senang dan bangga karena disini budaya masih sangat melekat pada warganya, ” katanya.

    Hadir pula dalam acara ini, Camat Kroya Budi Narimo, Forkopimcam dan pejabat di lingkungan Pemkab Cilacap. Selain membongkar bumbung, Tradisi Budaya Bobok Bumbung juga diramaikan dengan beberapa pertunjukan seperti pagelaran tari, paduan suara dan juga gamelan. (**)

    Cilacap
    Agus Mulya

    Agus Mulya

    Artikel Sebelumnya

    Keterbatasan Biaya, Warga Bantarsari Penderita...

    Artikel Berikutnya

    Aparat Gabungan Kabupaten Cilacap Intenskan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Lapas Pasir Putih Sukseskan Agenda Pilkada Serentak Tahun 2024
    Bukti Suksesnya Progam Deradikalisasi, Narapidana Teroris Lapas Besi Turut Berikan Suara Dalam Pesta Demokrasi
    Pilkada Serentak, Puluhan Warga Binaan Lapas Besi Gunakan Hak Pilihnya
    Hidayat Kampai: Nepo Baby, Privilege yang Jadi Tumpuan Kebijakan Publik?

    Ikuti Kami